Senin, 03 November 2014

Ayo Tanam Pohon Aru Si Penjaga Pantai Putih

Pohon Aru di Pantai Pulau Ayam, Anambas
ANAMBAS-Kenalkah anda dengan Pohon Aru? Nama lainnya adalah pohon pinus atau ada juga yang menyebut dengan pohon cemara dan pohon Gaharu. Pohon ini banyak ditemui di pantai berpasir putih. Hampir disetiap pantai berpasir putih, diseluruh Indonesia pohon aru tumbuh. Tumbuh sendirinya tanpa ditanam. Tapi bisa dibantu percepatan pertumbuhannya. Tidak hanya itu, pohon ini juga banyak ditemui di Pegunungan.

Ya, pohon aru banyak ditemui di Kepulauan Anambas. Seperti di Pantai Padang Melang, Pulau Ayam dan pantai-pantai lainnya. Tumbuh besar menjulang ke angkasa. Melambai-lambai ditiup angin pantai.

Terasa sejuk bagi siapa yang berteduh dibawanya. Coba saja anda datangi pantai Padang Melang. Beristirahatlah di pondok-pondok yang dibangun dibawah pohon aru. Terasa sejuk dan nyaman bukan. Apalagi saat tengah hari, diabawah terik panas, anda akan tertidur nyenyak di bawah pohon aru ini.

Tapi tahukah anda, kalau pohon aru ini bisa kita tanam. Ambil anak pohon aru yang banyak tumbuh di Pantai. Tingginya kira-kira 30-100 cm. Lalu tanam juga di pantai tersebut sesuai dengan jalur yang sudah anda tetapkan. Periksa setiap hari, perhatikan kalau ada pohon yang tumbang karena ditiup angin.

Ops! sekarang jika anda bertandang ke Padang Melang. Jangan lupa tanam pohon dulu sebelum pulang. Karena banyak bibitnya tersedia disepanjang pantai.

Tak perlu pupuk kandang dan tanah, tanam saja di pantai. Pohon aru ini memang sudah diciptakan untuk wilayah pantai. Akarnya akan mengambil nutrisi dari pasir dan air laut. Tak perlu juga anda sirami. Dia akan tumbuh dengan sendirinya.

Pohon baru akan beradaptasi untuk tumbuh. Biasanya daunnya mati, biarkan saja sampai satu bulan. Biasanya tunas baru akan tumbuh lagi. Jika setelah dua bulan pohon tidak juga bertunas. silahkan ganti lagi dengan bibit yang baru.

Bagaimana dengan Lahan Tanam?
Sebaiknya tanam ke arah bibir pantai. Karena bila hidup, akar pohon aru akan menahan pasir pantai dari abrasi. Sehingga pantai anda akan bertambah luas. Dengan demikian pantai ditempat anda tinggal akan terjaga sampai ke Anak Cucu.

Menahan Abrasi? Kok Bisa?
Ya, pohon aru memang layak dinobatkan sebagai mbahnya pantai. Inilah rahmat tuhan yang harus kita jaga. Beberapa pantai selatan di Indonesia yang terkenal dengan gelombangnya yang tinggi. Bergelora sepanjang tahun. Tapi masyarakatnya berhasil menanam pohon aru ini. Sehingga abrasi pantai dapat dihindari. Bahkan daratan mereka semakin luas. Namun hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah.

Pohon aru yang berdaun seperti jarum ini memang sudah ditakdirkan untuk tumbuh di pantai. Daunnya yang jatuh akan menumpuk dan lapuk menjadi sumber makanan bagi rumput. Sehingga pelan-pelan pasir dibawah pohon akan berubah menjadi tanah.

Jangan berhenti menanam pohon aru ini. Karena Setelah empat tahun pohon bisa ditebangi. Tentunya bila penggatinya ditepi pantai sudah besar juga. Satu pohon berumur empat tahun bisanya bisa dihargai Rp.1-2jt per batang. Diolah untuk menjadi bahan bangunan dan arang.

Setelah ditebang, tanahnya yang subur bisa ditanami pohon naga, Semangka, Kelapa, Mangga dan pohon lainnya.

Di Sumatera pohon aru ditanam berderet. Merupakan ikon pariwisata bahari. Sedangkan masyarakat yang membudayakan menanam pohon ini berada di Pantai Banda Gadang, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Penanaman dilakukan secara mandiri. Kini disepanjang pantainya ditemukan pohon ini. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatanya.

Selamat menanam pohon aru. Mari kita selamatkan pantai kita. Jika di wilayah teluk yang berlumpur, Kita tanam pohon bakau. Maka untuk pantai putih kita bisa menanam pohon aru. Semoga Anambas tetap menjadi kepulauan terindah dunia selama bumi terkambang.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar