Rabu, 29 Oktober 2014

Yookk Panen Durian...! di Anambas

Ibu-ibu tengah mengumpulkan buah durian
AIR BINI-Siapa  yang tak kenal dengan Buah Durian. Buah manis yang membungkus isi dengan duri ini selalu menerbitkan air liur bagi pendengar. Di Kepulauan Anambas memiliki kebun durian yang super luas. Tepatnya di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan. Daerah yang dikenal sebagai mutiara laut selatan ini, memiliki pekebun durian disetiap perbukitannya


Kali ini tim redaksi mengunjungi pekebun durian Genting. Begitu sampai di daerah ini, tampak kelompok ibu-ibu tengah asik mengupas durian untuk diolah menjadi Lempok (dodol durian khas Anambas). Perkumpulan ibu-ibu terlihat dirumah-rumah, sedangkan bapak-bapak hilir mudik mengangkut durian.

"Nii, tengah ngopak duyan, nak buat lempok (sedang ngupas durian, mau bikin lempok),"tutur Leni salah satu ibu yang tengah asyik mengupas biji durian dari isinya.

Penasaran dengan timbunan durian di rumah warga, kami mencoba mengikuti  roker (rombongan kerja) bapak-bapak yang bolak-balik mengangkut durian. Perjalanan bermula dari PLTD Genting, menyusuri jalan setapak di tanjakan. Pengangkut durian lalu lalang turun naik perbukitan. Kami melanjukan terus menyusuri tanjakan ke Gunung Petak namanya.

"Jalan ini ramai dilewati saat musim durian,"kata Pak Imam salah seorang petani durian.

Secara goegrafis, masyarakat di desa ini bermukim di pantai. Perairan di teluk yang tenang sengaja dipancangi tiang untuk membuat rumah. Profesi sehari-hari adalah sebagai nelayan. Namun, laut tak sepanjang tahun bisa diarungi. Saat gelombang laut tinggi, masyarakat menapaki kebun untuk menanam buah-buahan. Buah paling aman adalah pohon durian. Karena batangnya yang tinggi, sulit dicapai kera-kera hutan.

Hanya selang 15 menit kami berjalan, terlihatlah ibu-ibu yang tengah mengumpulkan durian. Inilah gunung petak. Dikatakan petak, karena lahannya yang datar dan tidak miring diatas perbukitan. Pohon durian berjejer di perkebunan warganya. Onggokan durian terlihat disana-sini yang siap dibawa ke rumah untuk diolah.

"Durian disini adalah durian masak yang jatuh sendiri. Kemudian ditampuk (ditumpuk) untuk dibawa kerumah dan dijadikan lempok,"ujar Pak Imam

Tak satupun pondok di kebun durian ini. Makanya tak heran bila durian disini utuh saja. Bila pemilik datang dipagi hari, akan menemukan banyak buah durian.



Kami pun mencoba segarnya durian runtuh. Wah, sedoopnye raseeee..... Betul-betul luar biasa rasa buah durian yang baru jatuh, masih hangat dan manisnya sangat segar.

Siapapun yang datang ke Gunung Petak, bersiaplah untuk pesta durian. Karena durian disini akan disuguhkan oleh pemilik secara gratis, sepuasnya. Bahkan bawa pulang juga gratis.

Namun kebanyakan pengunjung tak mampu bawa pulang durian ini dalam jumlah banyak. Paling cuma bisa bawa sebutir durian saja. Kenapa ya,,?

"Takut jatuh dijalan. Karena turunannya miring sekali. Kami diberi banyak sama petani, tapi cuma berani bawa 1 buah aja,"tutur Bani, salah satu pengunjung

oooo, begitu kiranya. Memang benar, Gunung Petak sulit dilalui, apalagi bagi pengunjung dari kota. Tidak lihai melalui jalan setapaknya.Bagi pengunjung yang datang ke Anambas sebaiknya pada musim durian. Yang jatuh di musim libur Juli-Agustus. Bisa pesta durian. Kami tunggu kedatangannya y....(Jua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar