Jumat, 02 Januari 2015

Payang Komoditas Asli Anambas

Buah Payang yang dikumpulkan Masyarakat
ANAMBAS-Buah Payang adalah komoditas Asli dari Kepulauan Anambas. Banyak ditemukan di hutan-hutan yang masih terjaga. Terutama di Pulau Siantan dan Jemaja. Pada musim berbunga, hutan Anambas akan terlihat memerah karena musimnya komoditas ini. Nama lain dari buah ini Sempayang, Kembang Semangkok dan buah Kepayang. Namun ramai masyarakat Anambas menyebutnya dengan buah Payang.

Buah Payang yang bergantung di Daun berbentuk Perahu ini akan jatuh bila sudah matang. Karena memiliki sayap dia bisa terbang jauh dari bawah pokoknya.Disamping itu pohon Payang hanya akan berbuah bila sudah tinggi dari Pohon yang lain.



Keguanan buah Payang sejauh ini diketahui untuk menurunkan Panas Dalam. Namun pembeli buah Payang mengakui menjual komoditi ini ke Pengolah di Singapura. Dari seorang pengumpul Per kilogramnya dihargai Rp70-100ribu. Satu hari seorang pengumpul biasanya bisa mendapatkan 30 kilogram.

Siklus berbuah juga terbilang lama. Berdasarkan penuturan warga. Payang memiliki dua musim berbuah. Berbuah sedikit, sekali dalam lima tahun. Sedangkan berbuah banyak, sekali dalam sepuluh tahun. Artinya ditahun 2019, kita akan melihat lagi hutan Anambas memerah karena bunga Payang yang muncul.

Harga Komoditas ini yang terbilang tinggi, menjadikan buah Payang sangat diburu oleh masyarakat. Bahkan ada yang sampai menebang pohon ini. Sehingga di beberapa pulau besar, pokok ini sudah tidak terlihat lagi.

"Dibeberapa pulau pokok ini sudah tidak ada lagi. Karena saat panen ditebang. Sedangkan untuk masa tumbuh lagi itu dibutuhkan waktu yang lama,"tutur Aja, warga Genting Pulur, Jemaja Timur.

Maraknya penebangan ini ditanggapi serius oleh Pemkab Kepulauan Anambas. Melalui Satuan Polisi Kehutanan, masyarakat yang menebang pokok Payang akan ditindak. Bersiap saja dijebolkan ke jeruji Besi. Bahkan beberapa desa juga memiliki peraturan tersendiri dalam menjaga kelestarian hutan Payang. Tidak hanya itu  pengepul Payang pun juga memberikan sanksi dengan menurunkan harga Payang, bila diketahui ada yang menjual buah Payang yang masih muda.

Musim Payang tahun 2014 lalu berlangsung saat bulan puasa. Juga bertepatan dengan libur sekolah. Sehingga banyak anak-anak memanfaatkan untuk menabung uang. Karena buah payang yang jatuh sangat banyak dan memudahkan bagi anak-anak untuk mengumpulkannya.

Semoga kedepan penebang Payang menyadari betapa pentingnya komoditas ini bagi Anambas. Jangan hanya memikirkan keuntungan sesaat. Sehingga komoditas ini musnah. Sementara Payang memiliki nilai pasar yang tinggi.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar